Bullseyevideomarketing – Perkantoran RGO303 Sepi karena Tren Kerja Jarak Jauh, Bank-Bank Kecil Bakal Bangkrut

Bullseyevideomarketing – Konsep bekerja di mana saja, tak harus di kantor RGO303 yang menjadi tren di Amerika Serikat (AS) mengakibatkan gedung-gedung perkantoran menjadi sepi.

Tren itu menimbulkan kekhawatiran terkait penurunan nilai properti dan risiko kerugian bagi pemilik properti yang memiliki pinjaman. Ujung-ujungnya tren itu dapat makin menekan bank-bank skala kecil.

“Akan ada bank bangkrut, tapi ini bukan bank-bank besar,” kata Ketua bank sentral AS, Federal Reserve, Jerome Powell dikutip VOA Indonesia, Senin (11/3/2024).

Di San Francisco, Washington, dan bahkan New York, jumlah orang yang bekerja di kantor hanya separuh dibandingkan sebelum pandemi. Para pekerja kantoran enggan untuk kembali bekerja.

Tingkat kekosongan kantor di seluruh negeri meningkat menjadi 13,5 persen pada 2023 dari 9,5 persen pada 2019. Angka tersebut diperkirakan bisa merayap naik mencapai 16,6 persen pada akhir tahun depan, kata perusahaan kredit Fitch Ratings dalam laporan yang dilansir pada Desember.

“Di banyak kota, kawasan perkantoran di pusat kota sangat sedikit sekali penggunanya,” kata Powell dalam sidang Kongres minggu ini.

Perubahan pola kerja menyebabkan sektor real estat komersial kehilangan sepertiga dari nilainya. Perubahan tersebut bahkan dapat berdampak lebih luas.

Menurut Mortgage Bankers Association, sekitar seperempat dari total hipotek properti perkantoran senilai USD737 miliar, atau sekitar USD206 miliar, akan jatuh tempo pada tahun ini.

Namun hal ini terjadi ketika suku bunga berada pada titik tertinggi dalam lebih dari 20 tahun.

Artinya, ketika pinjaman sudah jatuh tempo, pinjaman tersebut perlu dibiayai kembali karena tingkat kekosongan di beberapa kota tinggi dan nilainya pun lebih rendah.

Di AS, pinjaman komersial harus dinegosiasi ulang setiap tiga hingga lima tahun.

Menurut kepala ekonom EY, Gregory Daco, risiko ini menghasilkan “reaksi LINK ALTERNATIF RGO303 berantai’. Sektor perbankan dapat “menghadapi risiko default dari para peminjam mereka, yang kemudian mengakibatkan tekanan pada modal mereka.

Sejumlah Tekanan

Penasihat Ekonomi Nasional Lael Brainard mengatakan kepada wartawan baru-baru ini bahwa ia memperkirakan akan terjadi “tekanan”, tetapi bukan “implikasi yang lebih luas terhadap sistem keuangan.”

“Kita berbicara tentang properti perkantoran yang tingkat kekosongannya tinggi karena perubahan pola penggunaan kerja,” tambahnya.

“Ini adalah kelas sempit dalam real estate komersial yang lebih luas,” kata Brainard.

Daco mengatakan meskipun perusahaan-perusahaan besar memiliki kapasitas untuk menyerap sejumlah kerugian, hal ini dapat menjadi pukulan besar bagi bank-bank kecil.

Dana pensiun atau perusahaan asuransi, antara lain, juga dapat terkena dampak jika mereka memiliki bangunan komersial dalam portofolionya.

Bank-bank ini mungkin lebih rentan karena mereka tidak tunduk pada persyaratan peraturan yang sama seperti bank.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *